Apa itu Business Development?

Business Development.

Business Development (pengembangan bisnis) adalah sebuah departemen atau fungsi dalam sebuah perusahaan yang bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi dan mencari peluang bisnis baru guna meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. Tugas utama dari Business Development adalah melakukan riset pasar, menganalisis tren industri, mengevaluasi pesaing, dan mengidentifikasi peluang bisnis baru. Selain itu, Business Development juga melakukan negosiasi dan kerja sama dengan mitra bisnis, mencari investor potensial, dan mengelola hubungan dengan pelanggan strategis. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan bisnis perusahaan, memperkuat posisi perusahaan di pasar, dan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, tugas-tugas kunci dari Business Development adalah:



  1. Menyusun dan mengimplementasikan strategi pengembangan bisnis.
  2. Mencari peluang bisnis baru dan potensial dalam pasar.
  3. Mengembangkan hubungan bisnis dengan mitra dan pelanggan strategis.
  4. Melakukan analisis pasar dan pesaing untuk menentukan strategi bisnis yang tepat.
  5. Mencari investor dan sumber pendanaan untuk mendukung pengembangan bisnis.
  6. Menganalisis potensi keuntungan dari peluang bisnis baru.
  7. Memonitor perkembangan pasar dan melakukan perubahan strategi jika diperlukan.
  8. Membuat presentasi dan proposal bisnis untuk mempresentasikan rencana pengembangan bisnis pada manajemen atau investor.
  9. Membangun jaringan dan memperluas koneksi bisnis untuk menciptakan peluang baru.
  10. Melakukan evaluasi dan analisis atas keberhasilan implementasi strategi bisnis.


Untuk menjadi seorang Business Development, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:


Pendidikan: Sebagian besar perusahaan membutuhkan latar belakang pendidikan yang terkait dengan bisnis, seperti Administrasi Bisnis, Pemasaran, atau Manajemen Bisnis.

Pengalaman: Biasanya perusahaan membutuhkan pengalaman kerja minimal 2-3 tahun dalam bidang bisnis atau penjualan. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui magang, kerja paruh waktu, atau pekerjaan sebelumnya yang terkait.

Kemampuan komunikasi: Seorang Business Development harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk menjalin hubungan dengan klien dan mitra bisnis. Kemampuan presentasi yang baik juga sangat penting untuk membuat proposal dan menjual produk atau layanan perusahaan.

Analisis pasar: Seorang Business Development harus memahami pasar dan pesaing dengan baik. Hal ini meliputi pemahaman terhadap tren bisnis terkini, kebutuhan pasar, dan analisis SWOT.

Jaringan bisnis: Membangun jaringan bisnis atau networking sangat penting bagi seorang Business Development. Dengan menghadiri konferensi bisnis atau acara industri, seorang Business Development dapat memperluas jaringan bisnis dan menemukan peluang baru.

Keterampilan negosiasi: Seorang Business Development harus memiliki keterampilan negosiasi yang baik untuk menawarkan proposal yang menarik dan menjalin hubungan bisnis yang saling menguntungkan.

Kreativitas: Seorang Business Development harus memiliki kemampuan untuk berpikir kreatif dalam mencari peluang bisnis baru dan mengembangkan strategi bisnis yang inovatif.

Dalam rangka mempersiapkan diri menjadi seorang Business Development, sangat disarankan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tersebut di atas melalui pengalaman kerja, pelatihan, dan pengembangan diri secara terus-menerus.

Tools yang dibutuhkan seorang Business Development:

Seorang Business Development membutuhkan beberapa tools untuk membantu dalam pekerjaannya, antara lain:

Customer Relationship Management (CRM) software: Ini membantu mengelola dan melacak data klien, peluang bisnis, dan riwayat kontak dengan klien. Seorang Business Development dapat menggunakan CRM untuk memantau prospek penjualan, mengatur janji temu, dan menyimpan catatan penggunaan produk atau layanan.

Alat pemasaran digital: Seorang Business Development perlu menguasai alat pemasaran digital seperti media sosial, email marketing, dan SEO (search engine optimization) untuk menciptakan brand awareness dan menghubungi pelanggan potensial.

Alat analisis data: Seorang Business Development perlu menggunakan alat analisis data seperti Google Analytics, dan alat pemasaran digital untuk memahami perilaku pelanggan, tren pasar, dan dampak kampanye pemasaran.

Alat presentasi: Seorang Business Development perlu menggunakan alat presentasi seperti Microsoft PowerPoint atau Prezi untuk membuat presentasi yang menarik, sehingga dapat mengesankan klien dan memenangkan bisnis baru.

Alat kolaborasi: Seorang Business Development perlu mengadakan pertemuan dan bekerja sama dengan tim pemasaran, tim teknis, dan tim penjualan lainnya dalam perusahaan. Oleh karena itu, alat kolaborasi seperti Google Drive atau Slack dapat sangat membantu untuk memudahkan kerja sama tim.

Alat manajemen proyek: Seorang Business Development juga perlu mengelola proyek dengan baik. Alat manajemen proyek seperti Asana atau Trello dapat membantu dalam mengelola tugas dan jadwal, serta memberikan pandangan yang jelas terhadap proyek yang sedang berjalan.

Dalam rangka menjadi seorang Business Development yang sukses, seorang kandidat harus menguasai setidaknya beberapa dari alat di atas dan terus mengikuti tren teknologi dan perubahan pasar untuk memastikan keberhasilan bisnis.

Apakah Business Development sama dengan Marketing?

Business Development (pengembangan bisnis) dan Marketing (pemasaran) merupakan dua fungsi yang berbeda, namun keduanya saling terkait dalam menjalankan strategi bisnis suatu perusahaan.

Business Development bertanggung jawab untuk mencari peluang bisnis baru, mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan mitra strategis, serta mengevaluasi pesaing dan pasar. Sedangkan Marketing bertanggung jawab untuk mempromosikan produk atau layanan perusahaan, menentukan target pasar, dan mengembangkan strategi pemasaran.

Perbedaan utama antara Business Development dan Marketing adalah sebagai berikut:

  • Fokus: Business Development berfokus pada pengembangan bisnis dan mencari peluang baru, sedangkan Marketing berfokus pada pemasaran dan promosi produk atau layanan perusahaan.
  • Waktu: Business Development lebih bersifat jangka panjang dan terkadang memakan waktu yang lama untuk membangun hubungan bisnis atau mencari peluang baru, sedangkan Marketing bersifat jangka pendek dan terfokus pada kampanye promosi yang dapat meningkatkan penjualan dalam waktu singkat.
  • Strategi: Business Development lebih terfokus pada strategi bisnis secara keseluruhan, sedangkan Marketing lebih fokus pada strategi pemasaran dan promosi produk atau layanan.
  • Hasil: Business Development bertujuan untuk memperluas jangkauan bisnis dan meningkatkan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang, sedangkan Marketing bertujuan untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek dan meningkatkan kesadaran merek perusahaan.

Dalam beberapa perusahaan, Business Development dan Marketing bekerja secara terpisah, namun dalam perusahaan lain kedua fungsi ini bekerja secara terintegrasi untuk mencapai tujuan bisnis yang lebih besar.

Tokoh paling terkenal dalam karir Business Development

Tidak ada satu tokoh yang dapat disebut sebagai "tokoh paling terkenal dalam karir Business Development" karena Business Development merupakan profesi yang relatif baru dan masih terus berkembang. Namun, ada beberapa tokoh yang dapat dianggap sebagai pionir dalam industri ini, seperti:

  • Steve Blank: Blank dikenal sebagai pengembang metode Customer Development, yang merupakan salah satu pendekatan awal untuk Business Development.
  • Clayton Christensen: Christensen adalah profesor di Harvard Business School yang menulis buku "The Innovator's Dilemma", yang membahas mengapa perusahaan terkadang gagal untuk mengikuti tren dan inovasi industri.
  • Geoffrey Moore: Moore adalah penulis "Crossing the Chasm", sebuah buku yang membahas tentang cara melewati kesulitan memasuki pasar yang sulit.
  • Marc Benioff: Benioff adalah pendiri Salesforce, perusahaan CRM terbesar di dunia, dan telah memainkan peran besar dalam mempopulerkan konsep Business Development modern.
  • Eric Ries: Ries adalah penulis buku "The Lean Startup", yang membahas tentang bagaimana bisnis dapat membangun produk dan layanan yang lebih baik dengan cara yang lebih efisien dan lebih terukur.

Namun, perlu diingat bahwa profesi Business Development terus berkembang dan terdapat banyak pemimpin industri yang lain yang telah memainkan peran penting dalam mengembangkan profesi ini.


Business Development di Indonesia :

Terdapat beberapa tokoh di Indonesia yang karirnya dimulai dari bidang Business Development, di antaranya:

  • William Tanuwijaya: CEO dan pendiri dari e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia. Tanuwijaya memulai kariernya sebagai Business Development Manager di Multiply Indonesia sebelum memutuskan untuk membangun perusahaannya sendiri.
  • Ferry Unardi: CEO dan pendiri Traveloka, platform reservasi tiket pesawat, hotel, dan atraksi terbesar di Indonesia. Unardi memulai karirnya sebagai Business Development Manager di Bridgestone Corporation.
  • Handito Joewono: Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Joewono memulai karirnya di Philip Morris International sebagai Manager Business Development.
  • Amanda Kusuma: Direktur Utama PT Digital Artha Media (Detik.com). Kusuma memulai karirnya sebagai Business Development Manager di PT Datascrip, sebuah perusahaan distribusi komputer dan perangkat teknologi.
  • Reynazran Royono: CEO dan pendiri Go-Jek, platform transportasi dan layanan on-demand terbesar di Indonesia. Royono memulai kariernya sebagai Business Development Manager di Kartuku, sebuah perusahaan teknologi pembayaran elektronik.

Dengan semakin berkembangnya profesi Business Development di Indonesia, kemungkinan besar akan ada banyak lagi tokoh terkenal di masa depan yang karirnya dimulai dari bidang ini.


Berapa Gaji seorang Business Development?

Gaji seorang Business Development Manager atau ahli pengembangan bisnis sangat bervariasi tergantung pada beberapa faktor seperti pengalaman, industri, ukuran perusahaan, dan lokasi geografis.

Namun, secara umum gaji seorang Business Development Manager di Indonesia berkisar antara 8 juta hingga 20 juta rupiah per bulan, tergantung pada faktor-faktor tersebut. Seseorang dengan pengalaman 1-3 tahun biasanya akan mendapatkan gaji sekitar 8-12 juta rupiah per bulan, sedangkan seseorang dengan pengalaman lebih dari 5 tahun dapat mendapatkan gaji lebih dari 20 juta rupiah per bulan.

Selain itu, Business Development Manager juga dapat menerima insentif atau bonus berdasarkan kinerja dan pencapaian target. Beberapa perusahaan juga menawarkan paket tunjangan seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dan insentif lainnya.